Sunday, October 31, 2010

Sosiologi



Seorang awan yang untuk pertama kali mempelajari sosiologi, sesungguhnya tidak secara sadar telah mengetahui sedikit tentang sosiolog, karena selama hidupnya menjadi anggota masyarakat dan telah mempunyai pengalaman-pengalaman dalam hubungan sosial atau hubungan antar manusia.semakin meningkat usia pengalaman bertambah dan menyadari bahwa kebudayaan dan peradapan dewasa ini merupakan hasil perkembangan masa-masa silam.
Secara sepintas mengetahui ada persamaan dengan orang lain dan dilain pihak ada sifat khas yang berlaku pada diri sendiri sehingga berbeda dengan orang lain, semua tadi merupakan pengetahuan yang bersifat sosiologis.Namun demikian dengan pengetahuan diatas belum bisa dikatakan sebagai ahli Sosiologi karena yang bersangkutan harus paham apa itu ilmu sosiologi

Ilmu pengetahuan adalah:
Pengetahuan yang tersusun secara sitematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran dan dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis oleh orang lain yang ingin mengetahuinya

Pure science : untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abtrak

Applied science: untuk menggunakan dan menerapkan ilmu pengetahuan tersebut didalam masyarakat dengan maksud untuk membantu masyarakat didalam mengatasi masalah masalah yang dihadapi

Obyek pengetahuan sosial adalah masyarakat manusia yang selalu berubah-ubah maka hingga kini belum dapat diselidiki dan dianalisa secara tuntas hubungan antara unsure unsur dalam masyarakat secara lebih mendalam.

Ilmu pengetahuan alam telah memiliki kaedah-kaedah dan dalil-dalil yang teratur dan diterima oleh masyarakat.

Sosiologi
Merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sediri karena telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan yang ciri-ciri utamanya sebagai berikut:
Sosiologi bersifat empiris:
Didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya yang tidak bersifat spekulatif.

Sosiologi bersifat teoritis:
Selalu berusaha untuk menyusun abtraksi dari hasil-hasil observasi (merupakan kerangka dari pada unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga bisa menjadi teori)

Sosiologi bersifat komulatif:
Teori-teori sosiologi terbentuk atas dasar teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki memperluas serta memperhalus teori yang lama

Sosiologi bersifat non etnis
Tidak mempersoalkan baik buruk akan fakta tertentu tetapi bertujuan untuk menjelaskan
fakta tersebut berdasarkan ilmiah.

Sifat-sifat hakekat sosiologi:
1. Ilmu pengetahuan sosial bukan pengetahuan alam atau kerochanian
2. Bukan pengetahuan yang normatif
3. Merupakan ilmu pengetahuan murni
4. Ilmu pengetahuan yang abtrak
5. Menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum
6. Ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional
7. Merupakan ilmu pengetahuan umum bukan yang khusus

Tujuan dari sosiologi:
untuk mendapatkan pengetahuan yang sedalam-dalamnya tentang masyarakat dan bukan untuk mempergunakan pengetahuan tersebut terhadap masyarakat

Sosiologi ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mendapatkan fakta-fakta tentang masyarakat yang mungkin dapat dipergunakan untuk memecahkan persoalan-persolan masyarakat

Obyek sosiologi:
Adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat.
Masyarakat ( society)
Mac Iver
Masyarakat ialah :
- suatu sistim dari kebiasaan dan tata cara dari wewenang
- kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan dari pengawasan tingkah laku
- kebebasan-kebebasan manusia.

Ralph linton : Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan
bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap
diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan
Jelas

Selo Sumardjan : Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama,mengasilkan budaya

Sulistya Wardaya : Masyarakat adalah hubungan antar manusia yang memiliki kesepakatan dan kesamaan tujuan untuk mempertahankan keberadaanya

Masyarakat mencakup berbagai unsur:
1. Sejumlah manusia dengan tujuan yang sama
2. Memiliki pola-pola interaksi yang dimengerti oleh anggota
3. Mereka merasa dan sadar dalam satu kesatuan
4. Memiliki aturan dan nilai-nilai yang dipertahankan
5. Membentuk suatu sistem ( sulistya Wardaya)

Rakyat merupakan keseluruhan penduduk suatu daerah tanpa melihat pada cara bergaul atau cara hidupnya yang penting adalah faktor kehendan umum yang di ekpresikan oleh seluruh penduduk setempat

Istilah rakyat menunjuk:
1. Sejumlah besar penduduk
2. Memiliki kehendak umum yang sama
3. Dihadapkan pada pemerintah yang mengatur dan memerintah kehendak tadi

Bangsa: sekumpulan manusia yang memiliki nasib yang sama dan mendapat perlindungan atas nasib oleh negara

Aguste Comte(1798 1853)Bapak sosiologi
Tiga tahap pertimbangan intelektual:
1. Teologis/fiktif dimana manusia menafsirkan gejala-gejala disekelilingnya secara teologis, yaitu dengan kekuatan yang dikendalikan roh, dewa-dewa atau Tuhan yang maha kuasa. Penapsiran ini penting bagi manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang memusuhinya dan untuk melindungi diri dari faktor-faktor yang tak terduga.

2. Metafisik dimana manusia menganggap bahwa didalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang dapat diungkapkan, pada tahap ini manusia masih terikat pada cita-cita tanpa verifikasi dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum-hukum alam yang seragam

3. Fiksi tahap memberikan penerangan terhadap fikiran manusia.Ilmu pengetahuan bersifat positif, mengungkapkan kebenaran yang positif, maka ada hierarkhi generalitas. Matematika, Astronomi, Fisika, Kimia, Biologi, Sosiologi.

Plato Filosof Romawi (429-347 SM)Masyarakat merupakan refleksi dari manusia perorangan
Sitematika comte soisiologi adalah ilmu pengetahuan yang paling kompleks dan akan berkembang dengan pesat, sosiologi merupakan studi positif tentang hukum-hukum dasar dari gejala sosial

A. Sosiologi Statis
Memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat, studi ini merupakan anatomi sosial yang mempelajari aksi-aksi dan reaksi timbal balik dari sistem-sistem sosial. konsep dasar sosiologi statis adalah semua gejala sosial saling berkait

B. Sosiologi Dinamis
Merupakan suatu teori tentang perkembangan menggambarkan cara-cara pokok
dalam arti pembangunan. Menurutnya masyarakat akan berkembang menuju pada
kesempurnaan

Madzhab-madzhab sosiologi
A. Madzhab Geografi dan lingkungan (Edward Buckle, Le Play )
Masyarakat hanya mungkin timbul dan berkembang apabila ada tempat berpinjak dan
tempat hidup bagi masyarakat tersebut (Ajaran dan teorinya mengungkap adanya
korelasi antara tempat tinggal dengan adanya aneka ragam karakteristik kehidupan
sosial suatu masyarakat tertentu)

B. Madzhab Organis dan Evolusioner
Analogi antara masyarakat manusia dengan organisme manusia

Herbert Spencer secara evolosioner madzhab organis semakin sempurna
W G Sumner. Folkways, kebiasaan-kebiasaan sosial yang timbul secara tidak sadar
dalam masyarakat menjadi tradisi

Durkheim unsur baku dalam masyarakat adalah faktor solideritas
Solideritas mekanis:masyarakat belum punya defrensiasi dan pembagian kerja
Solideritas organis :masyarakat mempunyai pembagian kerja yang ditandai dengan
derajat spesialisasi
Apabila solideritas terjadi kemunduran maka akan mungkin timbul anomie
(hilangnya rasa kepercayaan/tidak ada pegangan)

C. Madzhab Formil
Simmel
_ Seseorang menjadi warga masyarakat mengalami proses induvidualisasi
dan sosialisasi maka tidak mungkin seseorang tanpa mengalai proses interaksi
antara induvidu dengan kelompok
_ Setiap orang mempunyai peran yang dijalankan dalam masyarakat
_ Pelbagai lembaga didalam masyarakat terwujud dalam bentuk superioritas,
suberdinasi dan konflik

Leopold Von Wiese
Proses sosial merupakan hasil perkalian dari sikap dan keadaan yang masing-masing
dapat diuraikan kedalam unsur-unsurnya secara sistematis

Alfred Vierkandt
Situasi tidak dapat dianalisa secara tersendiri akan tetapi merupakan hasil perlakuan
yang timbul sebagai akibat interaksi antar induvidu-induvidu dan kelompok-kelompok
dalam masyarakat.

Tugas Sosiologi: menganalisa tetang sistematika gejala-gejala sosial dan menguraikan kedalam bentuk-bentuk kehidupan mental

D.Madzhab Psikologi Menjelaskan gejala-gejala sosial didalam kerangka reaksi psikis

Gabriel Trade
Gejala sosial mempunyai sifat psikhologis yang terdiri dari intraksi antar jiwa-jiwa
induvidu-induvidu, dimana jiwa tersebut terdiri dari kepercayaan-kepercayaan dan
keinginan-keinginan.Bentuk utamanya dari interaksi mental induvidu adalah imitasi, oposisi dan adaptasi atau penemuan baru (perubahan sosial)

Richard Horton Cooley
Induvidu dan masyarakat saling melengkapi, dimana induvidu hanya menemukan
bentuknya dalam masyarakat

L.T. Hobhouse
Kehidupan sosial berkembang kearah yang lebih rasional dan harmanis, dengan
demikian perkembangan sosial terjadi apabila kesadaran sosial dan kebutuhan-
kebutuhan sosial meningkat.Pembanguan dan perubahan sosial menjadi menarik dalam kehidupan jiwa induvidu

E. Madzhab Ekonomi
Selama masyarakat masih terbagi atas kelas-kelas maka pada kelas berkuasa akan terhipun kekuatan dan kekayaan

Max Weber
Hukum,filsafat,agama dan kesenian merupakan refleksi dari status ekonomi,
sehingga keadaan dapat berubah baik melalui revolusi maupun secara damai
maka selagi masih ada kelas yang berkuasa, ekploitasi terhadap kelas yang
lemah tetap ada .Kalau terjadi pertikaian dan berakhir salah satu kelas kalah (kelas proletar menang akan terjadi masyarakat tanpa kelas)

Menurut Weber
Tingkah laku induvidu dalam masyarakat dapat diklasifikasikan:

Aksi yang bertujuan, tingkah laku yang ditujukan untuk mendaptkan hasil-
hasil yang efisien
Aksi yang berisikan nilai ditentukan, dan diartikan sebagai perbuatan untuk
merealisasikan dan mencapai tujuan
Aksi tradisional tingkah laku untuk melaksanakan suatu aturan yang
sangsi
Aksi yang emosional menyangkut perasaan seseorang

F. Madzhab Hukum
Hukum diakaitkan dengan solideritas yang terdapat dalam masyarakat,hukum adalah
kaedah-kaedah bersangsi berat dan ringanya tergantung kepada sifat pelanggaran,
anggapan-anggapan serta keyakinan masyarakat tentang baik buruk dari suatu tindakan

Tujuan sangsi semata-mata untuk mendatangkan penderitaan.
Tujuan utama kaedah-kaedah hukum adalah untuk mengembalikan keadaan pada situasi semula

Max Weber ada empat tipe hukum ideal:
1. Hukum irasionil dan materiil, pembentuk undang-undang dan hakim mendasarkan
keputusan semata mata pada nilai-nilai emosional tanpa menunjuk pada suatu kaedah
apapun
2. Hukum irasionil dan formil pembentuk undang-undang dan hakim berpedoman pada
kaedah-kaedah diluar akal, oleh karena itu didasarkan pada wahyu dan ramalan
3. Hukum rasional dan material, keputusan pembentukan undang-undang dan hakim
menunjuk pada kitab suci, kebijakan penguasa atau idiologi.
4. Hukum rasional dan formal hukum dibentuk semata-mata atas dasar konsep-konsep
abtrak dari ilmu hukum

Metode-metode dalam sosiologi
Metode Komparatif
-Perbandingan antar masyarakat
-Perbedaan dan persamaan serta sebab-sebabnya
-Perikelakuan pada masa silam dan masa sekarang
-Tingkat peradaban

Metode Kwalitatif
Mengutamakan bahan yang dapat diukur dengan angka-angka atau ukuran lain yang
sifatnya eksak, (bahan terdapat nyata dalam masyarakat)

Metode Case study, bertujuan mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala nyata
dalam kehidupan masyarakat

Metode Kwantitatif
Mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala tersebut
diteliti dan diukur dengan menggunakan alat skala, indek, tabel dan formula-formula, inti
kesemuanya adalahmetode statistik

Metode induktif:
Mempelajari gejala khusus untuk mendapatkan kaedah-kaedah yang berlaku dalam
lapangan yang lebih luas

Metode fungsionalism
Meneliti kegunaan lembaga masyarakat dan struktur Sosial dalam masyarakat

Perkembangan sosiologi di Indonesia
Sebelum perang dunia ke II

Walaupun pada hakekatnya belum pernah ada secara formil yang mempelajari
sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, namun banyak diantara pujangga dan
pemimpin Indonesia memasukkan unsur-unsur sosiologis dalam ajaranya.

-Ajaran “Wulang reh” yang diciptakan oleh Sri Paduka Mangkunegoro IV dari
Surakarta mengajarkan tata hubungan antara para anggota masyarakat Jawa
dari berbagai golongan.

-KH Dewantoro, konsep-konsep kepemimpinan dan keluarga indonesia

-Buku-buku hasil karya ilmuan Belanda konsep-konsep sosiologi dipakai sebagai
ilmu pembantu bagi ilmu pengetahuan lain (belum berdiri sendiri)

-Sekolah tinggi ilmu hukum (Rechtshogeschool) Jakarta, memberi materi kuliah
sosiologi Indonesia

Setelah perang dunia ke II
Prof Mr Soenario Kolopaking (1945) memberikan materi kuliah sosiologi dalam bahasa
Indonesia di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta, dilebur menjadi Fak Sospol Gadjah Mada.

Mr Djody Godokusumo (1946) menerbitkan buku Sosiologi Indonesia, dalam bahasa
Indonesia yang memuat berbagai elemen teoritis bersifat filsafat ilmu buku ini mendapat
sambutan hangat kalangan ilmuwan, karena membantu dalam mempercepat perubahan
masyarakat indonesia.

Periode 1950 terbit diktat kumpulan kuliah dari berbagai negara yang diterbitan oleh
Bardosono, disusul buku karangan Hassan Shadily MA Sosiologi untuk masyarakat
Indonesia berisikan sosiologi modern dan ditambah lagi berbagai buku import yang
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Selo Soemardjan (1962) Social Changes in Yogyakarta (hasil penelitian di Indonesia)
disusul Setangkai bunga sosiologi.

Mayor Polak (1967) Sosiologi Suatu Pengantar dan Sosiologi Pengetahuan Hukum dan
Politik. disusul berbagai buku khusus diantaranya Sosiologi Hukum.

Perkembangan Sosiologi di Indonesia lebih nyata setelah berdiri jurusan sosiologi
di Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia dan universitas lainnya

Proses-Proses Sosial

Cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang perorang dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada atau dengan parkataan lain proses-proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama

- Pengetahuan tentang proses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh
pengertian mengenai segi yang dinamis dari masyarakat
- Pembahasan mengenai proses sosial yang mencakup ruang lingkup yang lebih luas
merupakan serangkaian studi sosiologi pada tingkat lanjut
- Untuk mata kuliah pengantar sosiologi pembahasan akan dibatasi pada bentuk Interaksi
sosial yakni bentuk-bentuk yang tampak apabila orang-perorang ataupun kelompok
manusia mengadakan hubungan satu sama lain
- Interksi sosial kunci dari semua kehidupan sosial maka tanpa ada interksi sosial tidak
mungkin ada kehidupan bersama
- Interaksi sosial adalah dasar proses sosial menunjuk pada kehidupan yang dinamis
(Fungsi masyarakat)
- Statis (struktur masyarakat)

Interaksi Sosial
Terjadinya interkasi sosial kalau manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistim syaraf

Proses interaksi sosial
Imitasi : Meniru seperti apa yang dirasakan
Sugesti : Menerima karena ada hambatan berfikir
Identifikasi : Keinginan untuk menjadi sama dengan fihak lain
Simpati : Keinginan untuk memahami dan merasa tertarik

Syarat terjadinya interaksi sosial
Kontak sosial : terjadi pemahaman hubungan baik positif maupun negatif
Komunikasi : seseorang memberikan tafsiran kepada orang lain (terwujud dalam bahasa tubuh, pembicaraan atau sikap)

Keterasingan (Tidak mampu mengadakan interaksi sosial)
-berpisah badaniah
-Cacat inderanya
-perbedaan ras/budaya

Akomodasi
Menunjuk pada usaha manusia untuk meredam suatu pertentangan untuk mencapai suatu keseimbangan, maka akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan fihak lawan, sehingga lawan kehilangan kepribadianya

Tujuan akomodasi:
1. Mengurangi pertentangan antara orang perorang atau kelompok-kelompok
2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan
3. Membentuk kerja sama perbedaan faktor sosial,budaya
4. Peleburan antara kelompok sosial yang terpisah

Bentuk-bentuk akomodasi
1. Coecien : Dilaksanakan berdasarkan paksaan
2. Compromise : Masing-masing mengurangi tuntutan untuk menyesuikan agar
tercapai tujuan yang disepakati
3. Arbitration : Pertentangan diselesaikan pihak ketiga
4. Mediation : Pertentangan diselesaikan dengan adanya penasehat
5. Concilliation : Menemukan kedua belah pihak yang berselisih
6. Toleration : Menghidarkan diri dari pertentangan
7. Stalemate : Pertentangan berhenti karena mempunyai kekuatan yang seimbang
8. Adjudication : Penyelesaikan perkara ke pengadilan

Hasil-hasil akomodasi
1. Menghidarkan diri dari benih-benih pertentangan baru
2. Menekan oposisi
3. Koordinasi dengan pelbagai kepribadian yang berbeda
4. Penyesuaian dengan keadaan yang ada
5. Mengukuhkan kembali kedudukan yang goyah
6. Membuka jalan kearah asimilasi

Faktor-faktor yang mempermudah asimilasi
1. Toleransi
2. Kesempatan sama dibidang ekonomi
3. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaan
4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa kepada masyarakat
5. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
6. Perkawinan campuran
7. Adanya musuh diluar bersama

KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

Naluri manusia untuk hidup bersama dengan orang lain disebut Gariousness dan
karena itu manusia juga disebut Social animal (hewan yang mempunyai naluri untuk
senantiasa hidup bersama)

Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia
yang hidup bersama, maka pertanyaannya apakah setiap himpunan manusia dapat
dinamakan kelompok.

Syarat-syarat terjadinya kelompok:
1. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari
kelompok yang bersangkutan
2. Ada hubungan timbal-balik antara anggouta yang satu dengan anggouta lainnya,
dalam kelompok.
3. Ada kebersamaan anggota-anggota kelompok, sehingga mereka bertambah erat
(nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ,idiologi politik yang
sama dan bisa juga musuh yang sama)
4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola prilaku.

Pendekatan sosiologis terhadap kelompok mengungkapkan proses pembentukan kepribadian.

-berdasarkan pengaruh kelompok terhadap induvidu
-induvidu terhadap kelompok,(social experiences)

Tipe-tipe kelompok sosial
1. Besar kecilnya jumlah anggota
2. Derajat interaksi dalam kelompok
3. Kepentingan dan wilayah
4. Berlangsungnya suatu kepentingan
5. Derajat organisasi
6. Kesadaran akan jenis yang sama

Untuk membedakan kelompok-kelompok sosial
1. Kesadaran akan jenis yang sama
2. Adanya hubungan sosial
3. Orientasi pada tujuan yang sudah ditentukan

Pembedaan kelompok sosial berdasarkan induvidu
In-group : induvidu mengidentifikasikan dirinya
Out-group : induvidu diartikan sebagai lawan
Primery-group : kelompok paling sederhana anggotanya saling kenal
mengenal dimana ada kerja sama yang erat
Secondary-group : hubungan anggota banyak tidak secara pribadi
Gemeinschaft : bentuk kehidupan bersama, dimana anggota-anggotanya
diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat
alamiah serta kekal.
Gesellscaft : ikatan lahir biasanya dalam waktu yang pendek dalam
alam fikir belaka
Formal group : kelomplok yang mempunyai peraturan yang tegas
diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan
antar anggota
Informal group : tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti
berdasarkan intensitas dalam berinteraksi
Membership-group : Secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut
Reference-group : Untuk membentuk pribadi dan perikelakuan

Kelompok sosial yang tidak teratur

Kerumunan (Crowd) Sekumpulan manusia semata-mata hanya berupa fisik

1. Karena ada pusat perhatian
2. Kehadiran orang-orang secara fisik
3. Temporer/ bersifat sementara
4. Tidak terorganisir
5. Tidak ada pembagian kerja
6. Tidak ada kedudukan sosial
7. Identitas tenggelam dalam kerumunan

Sifat kerumunan
1. Mempunyai pusat perhatian yang sama
2. Prilaku induvidu terbentuk oleh masa
3. Tingkah laku agrasif mudah terbentuk
4. Identitas induvidu tenggelam dalam masa
5. Prilaku agresif mendapat pengakuan dan menjadi kebanggaan
6. Puncak aksi-aksi setelah dilalui akan lelah secar fisik dan bubar

Bentuk-bentuk kerumunan
Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur
khalayak penonton atau pendengar (formal audiences) merupakan kerumunan yang mem-
punyai pusat perhatian dan persamaan tujuan, bersifat pasif.

Kerumunan ekspresif yang telah direncanakan
Targetnya persamaan tujuan dan kepuasa, pusat perhatian tidak begitu penting

Kerumunan sifatnya sementara
kumpulan yang kurang menyenangkan orang lain merupakan halangan.

Kerumunan orang dalam keadaan panik
Karena musibah/atau menyelamatkan diri

Kerumunan penonton karena kejadian tertentu, ingin tahu bersama

Kerumunan immoril bertentangan dengan norma-norma dalam masyarakat

Untuk membubarkan suatu kerumunan, diperlukan usaha-usaha untuk mengalihkan pusat
perhatian, dengan mengusahakan agar induvidu kembali pada peran yang sesungguhnya.

Kumpulan terjadi karena ada celah-celah organisi sosial dalam masyarakat

Publik

- merupakan kelompok bukan kesatuan,
- interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi
- memiliki pengikut yang lebih besar dan luas
- tidak ada pusat perhatian yang tajam
-Setiap aksi publik diprakarsai oleh keinginan individu
-Untuk memudahkan mengumpulkan publik dipergunakan cara menggandeng
kan nilai-nilai sosial atau tradisi masyarakat yang bersangkutan, baik yang
benar maupun yang palsu.
-induvidu dalam publik masih mempunyai kesadaran akan kedudukan sosial dan masih mementingkan kepentingan pribadi
-Tingkah laku publik didasarkan tingkah laku induvidu

Mendengar/melihat melalui media cetak dan elektronik mempunyai kelonggaran
waktu untuk berfikir menyeleksi dan berkonsultasi dengan orang lain

Kebudayaan
Kebudayaan, berasal dari kata sangsekerta buddayah yang merupakan bentuk jamak dari kata budi yang berati akal.

E.B.Tylor (1871) kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan kepercayaan,kesenian,moral,hukum,adat istiadat dan lain-lain yang didapatkan manusia dalam bermasyakat.

Selo Soemardjan (1962) kebudayaan sebagai semua hasil karya,rasa dan cipta masyarakat:

Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau
jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk mengusai alam sekitarnya,
agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan pada keperluan masyarakat.
Rasa yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah dan nilai-nilai
kemasyarakatan yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan
dalam arti yang luas (Agama,Idiologi,Kebatinan,Kesenian dan semua unsur
ekpresi manusia sebagai anggota masyarakat.
Cipta kemampuan mental, berfikir manusia yang menghasilkan filsafat serta ilmu
pengetahuan baik teori murni maupun terapan

Unsur kebudayaan universal

1. Peratan dan perlengkapan hidup
2. Mata pencaharian dan sistem ekonomi
3. Sistem kemasyarakatan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem pengetahuan
7. Religi

Kebudayaan mengatur agar manusia dapat mengerti bagai seharusnya
bertindak,berbuat, menentukan sikapnya kalau berhubungan dengan orang lain

Kaedah-kaedah kebudayaan
Mencakup peraturan dan sangsi yang sengaja dibuat untuk kepentingan
keseimbangan lahir dan batin.

- Kaedah-kaedah masyarakat.
- Pelaksana kaedah-kaedah
- Unsur-unsur formil kaedah
- Ketentuan hidup

Sifat hakekat kebudayaan
1. Terwujud dan tersalur dari perikelakuan manusia
2. Telah ada terlebih dulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak
akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan
3. Diperlukan manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku
4. Mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban, tindakan-tindakan yang
diterima dan ditolak, dilarang dan dijinkan

Pertentangan dalam kebudayaan
1. Bersifat universal, akan tetapi perwujudanya mempunyai ciri-ciri yang
khusus sesuai dengan situasi maupun lokasi
2. Bersifat stabil akan tetapi juga dinamis, dan setiap kebudayaan mengalami
perubahan-perubahan yang kontinyu
3. Mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia

Sub-culture (kebudayaan khusus) timbul karena perbedaan daerah,suku
agama latar belakang pendidikan formil, profesi,dls

Kepribadian dan kebudayaan
merupakan perwujudan atau abtrak dari pada perikelakuan manusia

1. Kepribadian menunjuk pada organisasi dari sikap-sikap seseorang
2. Untuk berfikir, mengetahui, berbuat dan merasakan secara khusus apabila
berhubungan dengan orang lain
3. Menaggapi suatu kaedah budaya

Kepribadian mencakup kebisaan-kebiasaan, sikap dll yang akan berkembang
apabila berhubungan dengan orang lain.

Kebudayaan khusus yang mempengaruhi bentuk kepribadian

1. Faktor kedaerahan
2. Cara hidup
3. Kelas sosial
4. Agama
5. Pekerjaan/profesi

Betapapun besarnya pengaruh kebudayaan terhadap pembentukan pribadi
ada faktor lain yang berpengaruh yakni, organ biologis, lingkungan alam dan
hasil interaksi.


Gerak kebudayaan
Gerak manusia dalam masyarakat terjadi karena mengadakan hubungan dengan orang lain

Alklurturasi,
Masuknya unsur kebudayaan asing yang lambat laun diterima dan diolah menjadi
kebudayaan baru tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan asli.

Unsur-unsur yang mudah diterima.
- Kebudayaan kebendaan
- Membawa manfaat besar
- Mudah disesuaikan

Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima
- Sistim kepercayaan
- Perlu dipelajari
- Jiwa generasi
- Perubahan dalam masyarakat

Lembaga
sistim hubungan sosial yang teroganisir yang mewujudkan nilai-nilai serta prosedur umum dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat

Prosedur tersusun/tersetruktur untuk melaksanakan kegiatan tertentu

-Tidak punya anggota tetapi punya pengikut
1. Bukan sebuah bangunan
2. Bukan sekelompok orang
3. Bukan sebuah organisasi

-Suatu sistim norma tertentu untuk mencapai suatu tujuan
-Kegiatan yang dianggap penting
-Sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan

Setiap lembaga mempunyi kumpulan asosiasi dan melalui asosiasi norma-norma
lembaga dilaksanakan

Lembaga kemasyarakatan
Merupakan terjemahan langsung dari istilah “social institution”menunjuk ada-
nya unsur-unsur mengatur perikelakuan para anggota masyarakat.

Pranata sosial
Sistem tata kelakuan yang berpusat kepada aktifitas-aktifitas untuk memenuhi
kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan bermasyarakat.

Fungsi lembaga kemasyarakatan
Memberikan pedoman, menjaga keutuhan dan memberikan pegangan bagi
anggota masyarakat

Secara rinci fungsi lembaga kemasyarakatan
- Tata kelakuan/norma-norma
- Mengatur pergaulan hidup dengan tujuan untuk mencapai tata tertib.
- Diwujudkan dalam hubungan atar manusia “organisasi sosial.
- Keperluan pokok kehidupan manusia

Kekuatan lembaga kemasyarakatan

1. Cara /usage menunjuk pada suatu perbuatan
2. Kebiasaan/folways, menunjuk pada perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang
sama
3. Tata-tata kelakuan /Mores kebiasaan perikelakuan yang diakui diterima sebagai
norma pengatur
4. Adat-istiadat/custom tata kelakuan yang kekal serta kuat integritasnya

Ciri-ciri umum lembaga kemasyarakatan:

1. Suatu organisasi dari pola pemikiran pola-pola prikelakuan yang terwujud melalui
aktifitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
2. Suatu tingkat kekekalan tertentu
3. Mempunyai beberapa tujuan tertentu
4. Mempunyai alat-alat perlengkapan
5. Lambang-lambang
6, Tradisi tertulis/tidak tertulis

Pengendalian social
Segala proses yang direncanakan maupun, yang bersifat mendidik, mengajak bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang berlaku.

-Dengan demilikian maka pengendalian sosial terutama bertujuan untuk mencapai
keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat.

-Perwujudan pengendalian sosial adalah mengajak, mendidik dan memaksa bahkan
dilengkapi dengan sangsi sosial, kompensasi, terapi dan pidana.
Sangsi sosial : Gunjingan, hinaan, dikucilkan.
Kompensasi : Ganti rugi/ membayar denda.
Terapi : Hukuman fisik
Pidana : Larangan bahkan pengusiran

Perwujudan pengendalian sosial merupakan suatu refleksi dari keadaan masyarakat
menginginkan tata tertib sebagai landasan kestabilan sosial. kalau ada pelanggaran
yang dilakukan oleh anggota masyarakat maka sangsi yang timbul merupakan hasil
keputusan bersama atau ketentuan adat yang berlaku.

Tipe-tipe lembaga masyarakat

1. Crescive instituions and enected institutions, Tumbuh dari adat istiadat
masyarakat/sengaja dibentuk, misalnya pemilikan, agama, perkawinan
2. Basic instituions and subsidiary institutions, Untuk memelihara dan
mempertahankan tata-tertib dalam masyarakat,misalnya sekolah-sekolah.
3. Approuted/ sonctioned-institutions, Keberadaannya bisa terima/tidak bisa
ditolak dalam masyarakat, lembaga dagang/ penjahat
4. General institutions and restricted institutions tibulnya karena klasifikasi
penyebaran, agama.
5. Oprative institutions and regulative institutions, menghimpun pola-pola
atau tata-cara untuk mencapai tujuan

Metode pendekatan
1. Analisa historis. meneliti sejarah timbul dan perkembangan suatu lembaga
2. Analisa komparatif. menelaah suatu lembaga kamasyarakatan, lapisan
sosial, pemilikan, praktek-praktek pendidikan dll
3. Analisa fungsional menganalisa hubungan antar lembaga

Conformity and deviation.
Berhubungan erat dengan social control, coformity berarti proses penyesuaian diri dengan masyarakat, sebaliknya deviation penyimpangan terhadap kaedah-kaedah dan nilai-nilai masyarakat.

- Masyarakat yang homogen dan tradisionil, kesepakatan anggota masyarakat sangat
kuat, misalnya masyarakat terpencil sangat kuat memelihara tradisi, maka kaidah
kaidah bisa berlaku secara turun temurun tanpa mengalami perubahan.
- Berbeda dengan masyarakat kota yang ingin selalu menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan.
- Penyimpangan kaedah-kaedah dalam masyarakat merupakan suatu yang tidak
disukai tapi kalau ada manfaat secara berangsur dapat diterima.
- Apabila terjadi ketidak seimbangan antara-nilai-nilai sosial budaya dengan kaidah-
kaidah atau apabila ada keselarasan antara aspirasi dengan tujuan maka akan terjadi
penyimpangan.
- Mentalitas menerabas menimbulkan sikap mengabaikan kaidah-kaidan.

Lembaga memberikan peluang masyarakat untuk mencapai nilai-
nilai sosial budaya yang dicita-citakan

Conformity : terdapat dalam masyarakat yang relatif stabil
Innovation : menekankan pada nilai sosial budaya, walaupun masyarakat
merasakan kurang sesuai dengan kaidah-kaidah.
Ritualism : Berpegang teguh pada kaedah-kaedah walaupun harus
meninggalkankan nilai sosial budaya
Retreatism : Nilai-nilai sosial budaya tidak lagi tercapai tapi tidak berani
meninggalkan, hal ini nampak pada sikap apatis terhadap
keadaan sekarang dan mengagung-agungkan masa lampau
Rebellion : Semua nilai sosial budaya maupun kaedah-kaedah yang berlaku
diganti dengan yang baru

Deviation : terjadi pengecualian dalam penyelewengan dan diberikan
pembenaran serta alasan pembenaran, kondisi demikian dapat
dibaca sebagai pertanda bahwa struktur sosial perlu dirubah
karena tidak dapat menyesuaikan dengan kondisi sekarang.

Pelapisan sosial Social stratification

- Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat menjadi bibit pelapisan
- Lapisan-lapisan masyarakat mulai ada sejak manusia mengenal adanya
kehidupan bersama didalam suatu organisasi sosial.
- Bentuk kongkrit lapisan dalam masyarakat diklasifikasikan kedalam tiga kelas
yaitu ekonomi, politis dan prestasi
- Pelapisan dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan
masyarakat tapi ada yang dibuat dengan sengaja disusun untuk mengejar
tujuan bersama.
- Perbedaan atas lapisan-lapisan merupakan gejala universal

Sistem stratifikasi sosial berpokok pada sistem pertentangan dalam masyarakat
sistim demikian hanya mempunyai arti yang khusus bagi masyarakat tertentu

Sistim pelapisan masyarakat dapat dianalisa

1. Distribusi hak-hak istimewa
2. Prestise dan penghargaan
3. Kwalitas, keagungan pribadi/kelompok
4. Lambang-lambang
5. Kemudahan/kesulitan dalam mendapatkan
6. Solideritas dalam kelompok sosial

Pelapisan dalam solideritas sosial.
1. Pola-pola interaksi
2. Kesamaan-ketidak samaan
3. Kesadaran akan kedudukan
4. Aktivitas sebagai kolektif

Sifat pelapisan sosial
Tertutup Closed social stratifikation
Terbuka Open social stratifikation
Campuran keduanya

Pelapisan sosial tertutup
Membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan kelapisan lain baik keatas atau kebawah, keberadaan berdasarkan kelahiran.

Ciri-ciri kasta tertutup:
1. Keanggoutaan diperoleh dari kelahiran (sesuai kasta orang tuanya).
2. Keanggoutaan seumur hidup (kecuali dikeluarkan dari kastanya).
3. Perkawinan indogam (dipilih dari orang sekasta)
4. Hubungan dengan kelompok sosial lainya bersifat terbatas.
5. Kesadaran keanggoutaan berdasarkan kasta
6. Norma-norma kasta menjadi pengikat
7. Secara tradisional kedudukan sosial telah ditetapkan

Menurut kitab Rig-Veda, masyarakat india kuno terbagai atas kasta-kasta:
Brahmana : pendeta-pendeta yang dipandang sebagai lapisan tertinggi
Kesatria : bangsawan dan tentara
Vaicya : para pedagang/saudagar
Sudra : orang,orang biasa/ Karyawan
Paria : Memiliki keahlian dalam pekerjaan.
Jaba : Tidak memiliki status/lepas

Dasar-dasar lapisan dalam masyarakat.

1. kekayaan (kebendaan)
2. kekuasaan (wewenang)
3. kehormatan (karisma/dihormati, disegani)
4. Ilmu pengetahuan (gelar keilmuan)

Unsur-unsur lapisan dalam masyarakat.
1. Kedudukan (status)
Tempat dimana seseorang beriteraksi dengan orang-orang lain ( dalam
lingkungan pergaulan, prestisenya dan hak-hak.serta kewajibannya.
(berdasarka kalahiran dan usaha-usaha sengaja)
2. Peranan (role)
Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya maka dia menjalankan peranya
- menegakan peraturan
- melaksankan konsep organisasi sosial
- menjadi bagian dari struktur sosial

Mobilitas sosial.Dapat diartikan gerak dalam struktur sosial.( perpindahan status sosial)

Horisontal, gerak status sosial yang sederajat.
Vertikal, gerak status sosial tidak sederajat (social climbing, soscial sinking) Gerak sosial yang naik, adalah pindahnya kedudukan status sosial seseorang lebih tinggi, dimana kekududukan telah ada dan tersusun. atau ada kesempatan naik status karena terbentuk kelompok baru.
Gerak sosial turun adalah, turunya status seorang atau karena terjadi
Disintegrasi Kelompok

Tujuan penelitian gerak sosial
-Untuk mendapatkan keterangan perihal kelanggengan struktur sosial.
-Untuk mendapatkan struktur sosial suatu masyarakat tertentu ( tingkat kesulitan
secara relatif yang dialami oleh induvidu dan kelompok untuk mendapatkan
kedudukan yang dipandang oleh masyarakat) yang menjadi obyek persaingan.

Pada masyarakat berkasta yang sifatnya tertutup, hampir tak ada gerak sosial
yang bertingkat karena kedudukan seseorang telah ditentukan sejak lahir.

Saluran gerak sosial yang vertikal.

Angkatan bersenjata.
-Seorang prajurit berasal dari pangkat rendah karena jasa-jasanya dapat menanjak
kedudukan yang lebih tinggi
-Karena karier bagus mendapatkan kekuasaan dan wewenang.

Lembaga agama, merupakan suatu saluran penting dalam gerak sosial yang
vertikal dimana tokoh agama mendapat pengakuan dalam masyarakat.

Lembaga pendidikan merupakan sarana dasar untuk meraih jenjang karier.

Organisasi politik, memberikan peluang besar bagi anggota-anggotanya untuk
mendapatkan kedudukan tanpa melalui prosedur prestasi birokrasi

Ekonomi. Penguasan atas kebendaan menjadi pengaruh yang tinggi dalam
status simbul dalam masyarakat.

Keahlian, keberfungsian dalam masyarakat mendapat pengakuan sebagai
kedudukan khusus, dan sangat dibutuhkan.

Saluran lain misalnya naik kedudukan karena pernikahan dengan lapisan atas.

Kekuasaan dan wewenang
- Penilaian baik buruk senan tiasa harus diukur dengan kegunaannya untuk mencapai
suatu tujuan yang sudah ditentukan dalam masyarakat.
- Kekuasaan mempunyai sifat netral, maka orang harus melihat pada baik buruknya
dalam penggunaan kekuasaan di masyarakat.
- Kekauasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi fihak lain untuk berbuat bersikap
seperti apa yang dikehendaki pemegang kekuasaan.
- Apabila kekuasaan dijelmakan pada diri seseorang maka biasanya orang tersebut
dinamakan pemimpin.
- Mereka yang menerima pengaruh dinamakan pengikut.
- Apabila setiap kekuasaan menjelma menjadi wewenang, maka susunan kekuatan
masyarakat akan menjadi kaku, dalam mengikuti perubahan perubahan dalam
masyarakat
- Kekuasan biasanya terbagi pada beberapa golongan sehingga dalam negara banyak
terjadi pembagian wewenang yang kesemuanya bertujuan untuk mengatur gerak
masyarakat.
- Setiap masyarakat memerlukan faktor pengikat atau pemersatu yang terwujud dalam diri seseorang atau kelompok yang memiliki kekuasaan.

Hakekata kekuasaan
Kekuasaan adalah kesempatan dari seseorang atau sekelompok orang untuk menyadar kan masyarakat akan kemauannya terhadapa tindakan perlawaan dari oarang-oanga atau golongan tertentu.
Secara formil negara mempunyai hak untuk melaksanakan kekuasaan tertinggi kalau perlu dengan paksaan, negara juga membagi-bagikan kekuasaan yang lebih rendah derajatnya.

Unsur-unsur kekuasaan.
Rasa takut. menimbulkan suatu kepatuhan terhadap segala kemauan dan tindakan orang
yang ditakuti.
Rasa cinta, hasil hubungan yang asosiatif menimbulkan kekuasaan bertahan,pengorbanan
ada bukti cita.
Pemujaan, rasa peracaya hormat pada seseorang yang sifatnya langsung sehingga tidak
ada hubungan pemaksaan

Saluran kekuasaan, militer (pemaksaan), ekonomi (menguasai kehidupan masyarakat),
politik (pemerintah dan penguasa berusaha membuat peraturan-peraturan untuk
memaksa) ,Tradisionil (menyesuaikan tradisi), idiologi serangkaian ajaran dan doktrin
untuk memberikan dasar pembenaran), saluran lain, (penggunaan media cetak dan
elektronik untuk merubah sifat dan pandangan msy)
Mempertahankan kekuasaan
- Menghilangkan segenap peraturan lama dan menggantikan dengan yang baru
- Mengadakan sistem kepercayaan
- Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik
- Mengadakan konsolidasi secara horisontal dan fertikal
Memperkuat kekusaan
- menguasai bidang-bidang kehidupan tertentu
- menguasai bidang-bidang kehidupan masyarakat dengan paksaan/kekerasan

Beberapa bentuk wewenang
- Karismatik
- Resmi dan tidak resmi
- Pribadi dan teritorial
- Terbatas menyeluruh

Kepemimpinan
kemampuan dari seseorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut
Kepemimpinan resmi, tersipul dalam suatu jabatan dan pola kepemimpinan diakui dalam masyarakat.
Kepemimpinan tidak resmi, mempunyai batas ruang lingkup tanpa batas resmi
kepemimpinan berdasarkan pengakuan dan kepercayaan masyarakat.

Astra brata, mempunyai kekuasaan dan kewibawaan.
Indra brata, memberi kesenangan dalam jasmani
Yama brata, menunjuk pada keahlian dan kepastian hukum
Surya brata, mengerahkan dan mengajak untuk bersama
Caci brata, memberi kesenangan rochani
Bayu brata, memiliki keteguhan dan dapat merasakan penderitaan rakyat
Dhana brata, memiliki sikap yang patut dihormati
Paca brata, menguwasai ilmu pengetahuan, kepandaian dan ketrampilan
Akni brata, Dapat memberikan semangat pada anak buah.

Birokrasi
Pelaksanaan kepemimpinan menggunakan alat penghubung yang teratur dan dapat dipercaya.

Ciri-ciri birokrasi.
1. Adanya ketentuan yang tegas dan resmi mengenai kewenangan yang
didasarkan pada peraturan
2. Prinsip pertingkatan wewenangan atasan dan bawahan
3. Tata laksana didasarkan atas dokumen tertulis
4. Latihan, keahlian dan kursus untuk menjalankan tugas
5. Pelaksanaan tugas dibatasi
6. Ketentuan umum bersifat langgeng


Birokrasi mencakup unsur-unsur
1. Organisasi
2. Pengerahan tenaga
3. Sifat yang teratur
4. Bersifat terus menerus
5. Mempunyai tujuan
Perubahan sosial
1. Setiap masyarakat selalu mengalami perubahan baik nilai-nilai sosial, pola-pola
perikelakuan, organisasi, susunan masyarakat, lembaga sosial, kekuasaan dan
wewenang.
2. Perubahan sosial adalah segala perubahan yang mempengaruhi pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat.
3. William F Ogburn. Ruang lingkup perubahan mencakup unsur-unsur kebudayaan baik
yang material maupun inmaterial
4. Kingsely Davis.perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat
5. Mac Iven. kepentingan masyarakat primer dan skunder dasar perubahan sos
6. Gillin and Gillin. Variasi cara hidup.

Perubahan sosial
Perubahan keseimbangan karena adanya unsur-unsur yang berubah dalam lingkungan
maupun masyarakat (Sulistya Wardaya)
seperti misalnya perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis atau kebudayaan

Hubungan perubahan sosial dan kebudayaan
Kebudayaan adalah suatu komplek yang mencakup pengetahuan, dan serta kebiasaan dari manusia sebagai warga masyarakat, kepercayaan, kesenian,moral, hukum, adat-istiadat dan setiap kemampuan

Perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai satu aspek yakni kedua-duanya
bersangkut paut dengan suatu penerimaan dari cara-cara baru atau suatu
perbaikan dari cara-cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Ciri-ciri proses perubahan sosial
1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya
2. Terjadi perubahan pada suatu lembaga akan di ikuti oleh lembaga yang lain.
3. Perubahan yang cepat mengakibatkan disorganisasi dan di ikuti reorganisasi
4. Perubahan tidak bisa dibatasi karena mempunyai kaitan timbal balik
5. Tipologis, Social proces, segmentation, struktural change, changes in group struture.

Beberapa bentuk perubahan sosial
Perubahan yang terjadi secara lambat.
-unilinear theories of evolution, manusia dan masyarakat mengalami perkembang
sesuai dengan tahap-tahap tertentu, semula dari bentuk sederhana kemudian
bentuk yang komplek sampai pada tahab sempurna.
- Universal theory of evolution, perkembangan masyarakat tidak perlu melalui
tahab-tahab tertentu.
- Multilined theories of evolution, tahap-tahap perkembangan dalam evolusi.

Perubahan secara cepat (Revolusi),
- Harus ada keinginan umum.
- Adanya seorang pemimpin
- Pemimpin dapat menampung dan merumuskan ketidak puasan,
- Harus ada momentum

Bentuk perubahan
- Dikehendaki (intended change)
- Direncanakan (planned change)
- Tidak dikehendaki (unintended change)
- Tidak direncanakan (unplanned change)
- Perubahan dikehendaki atau direncanakan
merupakan perubahan yang diperkirakan atau telah direncanakan terlebih
dahulu dengan fihak-fihak yang menghendaki suatu perubahan.

- Agent of change
seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari
masyarakat sebagai pemimpin dari satu atau lebih lembaga kemasyarakatan.

- Social engineering/planning
cara-cara untuk mempengaruhi masyarakat dengan sistim yang teratur dan
direncanakan terlebih dahulu

- Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan
merupakan perubahan yang berlangsung diluar jangkauan pengawasan
dan dapat menyebabkan perubahan yang tidak dikehendaki masyarakat

- suatu perubahan yang dikehendaki atau tidak dikehendaki dapat diterima oleh
masyarakat, seiring dengan proses tersebut muncul perubahan baru dalam
bentuk saling menyesuaikan demi kalangsungan keseimbangan.

Faktor yang mempengaruhi jalan proses perubahan sosial dan budaya
Perubahan yang bersumber dari dalam masyarakat
1. Bertambah atau berkurangnya penduduk
2. Penemuan-penemuan baru
3. Pertentangan
4. Terjadinya pembrontakan/revolosi
Perubahan berasal dari luar
1. Lingkungan fisik sekitar
2. Peperangan
3. Kebuadayaan asing
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan
1. Kontak dengan budaya asing
2. Sistim pendidikan yang maju
3. Sikap menghargai karya orang lain untuk ikut maju
4. Toleransi terhadap perbuatan menyimpang
5. Sistim lapisan masyarakat terbuka
6. Penduduk hetrogen
7. Ketidak puasan terhadap bidang tertentu
8. Orientasi kemuka
9. Nilai meningkatnya tarap hidup

Faktor yang menghambat perubahan
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2. Perkembangan ilmu pengetahuan terlambat
3. Sikap masyarakat yang sangat tradisionil
4. Adanya kepentingan yang telah tertanan dengan kuat
5. Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi kebudayaan
6. Prasangka terhadapat hal-hal yang baru/asing sikap tertutup
7. Hambatan idiologis
8. Adat atu kebasaan
9. Pasrah nasib.

Keseimbangan dalam masyarakat (social equilibrium) merupakan kondisi
dimana terjadi perubahan tanpa mengalami pertentangan keadaan dimana
induvidu secara psikologis merasakan adanya ketentraman karena tidak ada
pertentangan dalam nilai-nilai dan norma-norma

Syarat keseimbangan dalam masyarakat
- Saluran perubahan sosial dan budaya mudah disesuaikan
- Lembaga masyarakat yang pokok berfungsi saling mengisi
- Masyarakat berhasil menyesuaikan perubahan sosial
- Orang-perorang menyesuaikan dengan perubahan lembaga

Disorganisasi, suatu keadaan dimana tidak ada suatu keserasian pada bagian-bagian
dari suatu keseimbangan (melemahnya atau memudarnya norma-norma dan nilai-nilai
dalam masyarakat yang disebabkan terjadi perubahan)

- Tahap reorganisasi dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai yang baru telah
institutionalzed (melembaga) dalam diri warga-warga masyarakat.

- Modernisasi, tranformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pra
moderen kearah pola ekonomi politik dan sistem sosial barat yang stabil.

- Modernisasi secara langsung juga merubah jiwa masyarakat.

- Syarat-syarat modernisasi
1. cara berfikir yang ilmiah
2. sistim administrasi yang baik
3. pengumpulan data baik dan teratur
4. pencipataan iklim kepercayaan melalui media masa
5. disiplin tinggi
6. sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan.





Kegunaan sosiologi
1.Gejala-gejala kemasyarakatan
-Menelaah soal-soal atau gejala-gejala yang wajar seperti norma-norma, kelompok-
kelompok sosial, lapisan-lapisan dalam masyarakat, proses sosial, perubaha-prubahan
sosial dan kebudayaannya serta perwujudanya.
-menyelidiki persoalan umum dalam masyarakat dengan maksud untuk menemukan
dan menapsirkan kenyataan kehidupan kemasyarakatan.
-sosiologi berusaha memahami kekuatan-kekuatan dasar yang berada dibelakang tata
kelakuan sosial.

2.Problema-problema masyarakat
-suatu ketidak sesuaian antara unsur-unsur dalam kebudayaan atau masyarakat yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial, atau menghambat terpenuhinya keinginan
keinginan pokok dari warga-warga kelompok sosial tersebut, sehingga menyebabkan
rusaknya ikatan sosial.
- Problema sosial merupakan akibat dari interaksi sosial yang berkisar pada ukuran nilai-
nilai adat-istiadat, tradisi dan idiologi yang ditandai dengan suatu proses sosial yang
disosiatif.

Klasifikasi problema

Problema sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau
kelompok manusia yang bersumber pada faktor-faktor ekonomi, biologi,
biopsikhologis dan kebudayaan. (warisan, kondisi sekarang, harapan kedepan)
Ukuran-ukuran problema sosial

1. Tidak adanya penyesuaian antara ukuran-ukuran nilai-nilai dengan kenyataan-
kenyataan serta tindakan sosial
2. Timbul secara langsung/ bersumber dari proses-proses sosial
3. Fihak yang (berkuasa/berwenang) menetapkan status problema sosial
4. a. kepincangan-kepincangan dalam masyarakat karena tidak sesuainya
tindakan-tindakan dengan norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat.
(manifest social problems)
b.berlawanan dengan nilai-nilai dalam masyarakat, tidak disukai akan tetapi
masyarakat tidak bertdaya untuk mengatasi (latent social problems).

Sosiologi tidak bertujuan untuk membentuk manusia-manusia yang bijak dan selalu baik
dalam tindakan-tindakannya,akan tetapi untuk memberikan pemahaman dan pencerahan
dalam memperhitungkan tindakan serta akibat yang bakal ditanggung baik diri sendiri
dan masyarakat.

Problema sosial yang penting
1. Kemiskinan, suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup untuk memelihara dirinya
sendiri yang sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu untuk
memanfaatkan tenaga mental maupun fisik dalam kelompok tersebut
2. Kejahatan, kondisi-kondisi dan proses sosial yang menghasilkan perikelakuan
perikelakuan yang lain
3. Disorganisasi keluarga, perpecahan dalam keluarga sebagai suatu unit, karena
anggota-anggota keluarga gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya yang sesuai
dengan peranan sosialnya.
4. Generasi muda, sikap melawan dan apatis
5. Peperangan,hancurnya kestabilan dan tatanan dalam sistem sosial
6. Pelanggaran norma masyarakat , prilaku yang tidak sesuai dengan ukuran umum
(pelacuran, delinkwensi anak)
7. Kependudukan, peledakan, penyebaran dan penurunan)
8. Lingkungan hidup, terganggu, rusak atau hancur kesimbangan dalam sistem daur hidup
(bilogis, sosial)

Perencanaan social Aguste comte
Manusia mempunyai kemampuan untuk melihat jauh kemuka serta memiliki kemampuan
mengendalikan tujuan, (ditambahkan oleh Lester F Ward) mengetahui arah yang dituju
masyarakat.

Dasar perencaan sosial dalam masyarakat yang mengalami perubaha-perubahan atau
perkembangan.
1. Memiliki kekuatan konsep perubahan
2. Memahami gerak dan arus perubahan sosial
3. Mampu menyusun operasional dan sistematika kerja
3. Memprediksi efek samping yang tidak menguntungkan secara berjenjang
5. Memiliki target perubahan berganda (sulistya Wardaya)

Prasyarat perencanan sosial (Ogburn and Nimkoff)
1. Unsur moderen
2. Pengumpulan keterangan/analisa
3. Sikap baik publik terhadap usaha perencanaan sosial
4. Adanya pimpinan ekonomi, politis dan agresif.

Perencanaan sosial tidak boleh salah arah karena multi efek yang tak terduga
menjadi masalah sosial baru yang lebih rumit.
Peran sosiolog
Sosiolog sebagai ahli riset:
Memimpin riset ilmiah mencari dan mengorganisir ilmu pengetahuan tentang
kehidupan sosial, karena sosiolog mampu menyibak tirai kenetralan etis dan
obyektif dengan landasan bebas nilai, maka sepanjang sejarah sosiolog sering
dituduh sosiolol sebagai subyek yang radikal dimana hasil riset dianggap menjadi
ancaman bagi lembaga yang mapan dan menganggu kepentingan penguasa.

Sosiolog memperbaiki omong kosong populer:
Menjernihkan omong kosong intelektual yang disebabkan oleh salah informasi
tahayul dan yang mengacaukan cara berfikir kita dalam masalah sosial.

Karakter informasi
- Sangat tergantung dengan pembawa informasi
- sering hanya sepenggal tidak sesuai dengan aslinya
- berkembangan tidak terkendali.

Membuat ramalan sosiologi:
Meramal pola umum kecenderungan-kecenderungan dan perubahan-perubahan
yang paling mungkin terjadi. (mengetahui masa lalu, memahami dinamika masa
kini, mampu meramalkan masa datang)

Sosiolog sebagai konsultan kebijakan:
Kebijakan sering gagal karena kebijakan mewujudkan kesimpulan yang tidak kuat,
sosiolog dapat membantu meramalkan pengaruh dari suatu kebijakan dan dengan
demikian menyumbang dalam kebijakan untuk mencapai tujuan.

Sosiolog sebagai teknisi:
-Perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan masyarakat
-Memberikan saran-saran dalam hubungan bermasyarakat, hubungan antar karyawan,
masalah moral atau hubungan antar kelompok dalam organisasi (applied scientist,
sosiologi industri, sosiologi pedesaan/perkotaan, sosiologi kriminal, sosiologi hukum,
sosiologi agama,sosiologi klinis).

Sosiolog sebagai guru/pendidik:
-Melakukan tranfer dan pengembangan ilmu pengetahuan.
-Meletakkan dasar bebas nilai (value-free) dalam pengembangan ilmu terapan
-Mengatakan apa yang dapat diperbuat dan dilakukan oleh masyarakat
-Meletaktan konsep bangunan masyarakat menjadi lebih berbudaya

Karir sosiolog
Kerja sosial :
Pemberdayaan masyarakat, pendampingan, pengembangan potensi dan penyaluran
energi masyarakat atau sebagai pembentukan kemandirian masyarakat.

Kerja profesi:
Penelitian, perencanaan, menentukan kebijakan dan analisis perubahan sosial.

Pengajar:
Mentranfer ilmu pengetahuan dalam kuliah, seminar, maupun tulisan.

Pegawai negeri;
Perencanan dan penataan kebijakan pemerintah.

Swasta:
Pengendalian karyawan, membangun iklim kerja.membangun keharmonisan industri dan
masyarakat.
Karir sosiolog bekerja menggunakan landasan ilmu pengetahuan
Karir birokrasi pengembangan diri dalam prestasi kerja.
Karir politik kekuasaan dan wewenang

Anda sedang membaca artikel tentang Sosiologi dan anda bisa menemukan artikel Sosiologi ini dengan url http://tutorial-akuntasi.blogspot.com/2010/10/sosiologi.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Sosiologi ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Sosiologi sebagai sumbernya.


No comments:

Post a Comment